Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu
mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda “biologie”,
yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios (“hidup”) dan λόγος,logos (“lambang”, “ilmu”). Dahulu—sampai tahun 1970-an—digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab, artinya “ilmu kehidupan”).
Obyek
kajian biologi sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup. Karenanya,
dikenal berbagai cabang biologi yang mengkhususkan diri pada setiap
kelompok organisme, seperti botani, zoologi, dan mikrobiologi. Berbagai
aspek kehidupan dikaji. Ciri-ciri fisik dipelajari dalam anatomi,
sedang fungsinya dalam fisiologi; Perilaku dipelajari dalam etologi, baik pada masa sekarang dan masa lalu (dipelajari dalam biologi evolusioner dan paleobiologi); Bagaimana makhluk hidup tercipta dipelajari dalam evolusi; Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat—yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup—dipelajari dalam genetika.
sedang fungsinya dalam fisiologi; Perilaku dipelajari dalam etologi, baik pada masa sekarang dan masa lalu (dipelajari dalam biologi evolusioner dan paleobiologi); Bagaimana makhluk hidup tercipta dipelajari dalam evolusi; Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi; Mekanisme pewarisan sifat—yang berguna dalam upaya menjaga kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup—dipelajari dalam genetika.
Saat
ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan
berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan
adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu astrobiologi.
Sementara itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada
tingkat molekul penyusun organisme melalui biologi molekular serta
biokimia, yang banyak didukung oleh perkembangan teknik komputasi
melalui bidang bioinformatika.
Ilmu
biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan menemukan
bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan
subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih
dari jutaan makalah dibuat setiap tahun dalam susunan luas jurnal
biologi dan kedokteran.
Asal mula biologi
Aristoteles dan biologi
Ilmu
biologi dirintis oleh Aristoteles, ilmuwan berkebangsaan Yunani. Dalam
terminologi Aristoteles, “filosofi alam” adalah cabang filosofi yang
meneliti fenomena alam, dan mencakupi bidang yang kini disebut sebagai
fisika, biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya.
Aristoteles melakukan penelitian sejarah alam di pulau Lesbos. Hasil penelitiannya, termasuk Sejarah Hewan,Generasi Hewan, dan Bagian Hewan,
berisi beberapa observasi dan interpretasi, dan juga terdapat mitos dan
kesalahan. Bagian yang penting adalah mengenai kehidupan laut. Ia
memisahkan mamalia laut dari ikan, dan mengetahui bahwa hiu dan pari
adalah bagian dari grup yang ia sebut Selachē (selachians).[2]
Didirikannya biologi modern
Istilah biologi dalam pengertian modern kelihatannya diperkenalkan secara terpisah oleh Gottfried Reinhold Treviranus (Biologie oder Philosophie der lebenden Natur, 1802) dan Jean-Baptiste Lamarck (Hydrogéologie,
1802). Namun, istilah biologi sebenarnya telah dipakai pada 1800 oleh
Karl Friedrich Burdach. Bahkan, sebelumnya, istilah itu juga telah
muncul dalam judul buku Michael Christoph Hanov jilid ke-3 yang terbit
pada 1766, yaitu Philosophiae Naturalis Sive Physicae Dogmaticae: Geologia, Biologia, Phytologia Generalis et Dendrologia.
Cakupan biologi
Lihat artikel utama Daftar Cabang-cabang biologi
Pada
masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas,
bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali
dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Namun, pencabangan biologi selalu
mengikuti tiga dimensi yang saling tegak lurus: keanekaragaman (berdasarkan kelompok organisme),organisasi kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan), dan interaksi (hubungan antarunit kehidupan serta antara unit kehidupan dengan lingkungannya).
Pembagian Berdasarkan Kelompok Organisme
Makhluk
hidup atau organisme sangat beraneka ragam. Taksonomi mempelajari
bagaimana organisme dapat dikelompokkan berdasarkan kemiripan dan
perbedaan yang dimiliki. Selanjutnya, berbagai kelompok itu dipelajari
semua gatra kehidupannya, sehingga dikenallah ilmu biologi tumbuhan
(botani), biologi hewan (zoologi), biologi serangga (entomologi), dan
seterusnya.
Pembagian berdasarkan organisasi kehidupan
Kehidupan berlangsung dalam hirarki yang terorganisasi. Hirarki organisme, dari yang terkecil hingga yang terbesar yang dipelajari dalam biologi, adalah sebagai berikut:
- sel
- jaringan
- organ
- sistem organ
- individu
- populasi
- komunitas atau masyarakat
- ekosistem dan
- bioma.
Kajian-kajian
subindividu mencakup biologi sel, anatomi dan cabang-cabangnya
(sitologi, histologi dan organologi), dan fisiologi. Pembagian lebih
rinci juga mungkin terjadi. Misalnya, anatomi dapat dikhususkan pada
setiap organ atau sistem (biasa terjadi dalam ilmu kedokteran):
pulmonologi, kardiologi, neurologi, dan sebagainya).
Tingkat
supraindividu dipelajari dalam ekologi, yang juga memiliki pengkhususan
tersendiri, seperti ekofisiologi atau “fisiologi lingkungan”, fenologi,
serta ilmu perilaku.